PENASARAN DENGAN TAHAP PEMBUATAN JAKET KULIT? BERIKUT, TAHAP PEMBUATAN JAKET KULIT

 

Proses pembuatan jaket kulit pada pengerjaannya sama dengan produk kulit lainnya. Perbedaannya adalah dari desain dan bahan pembuatannya. Tidak sedikit juga kulit hewan yang tidak cocok untuk dibuat jaket kulit.

Tak sedikit pula yang mengatakan bahwa bahan dasar jaket dengan kualitas terbaik adalah kulit domba. Tetapi beberapa produk jaket kulit sapi dan kulit kambing pun kini juga banyak diminati di pasaran, karena keduanya juga memiliki karakteristik dan kualitas yang cukup baik jika dibuat menjadi jaket kulit.

Berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan pengerajin dalam membuat jaket kulit

 

1.      Penentuan Bahan Dasar

Penentuan bahan dasar ini dianggap sangat penting bagi pengerajin. Karena menentukan jenis kulit terbaik. Selain itu juga penentuan bahan dasar ini juga dapat berdasarkan permintaan pelanggan.

Penentuan bahan dasar kulit juga didasarkan pada jenis jaket yang akan diproduksi. Pada musim dingin, jaket yang diproduksi juga akan banyak menggunakan kulit domba.

Pemilihan bahan baku dari kulit domba dianggap yang terbaik, karena dapat dilihat juga dari karakteristik kulit domba yang lentur dan memiliki karakteristik pori-pori yang tergolong kecil serta memiliki ketebalan yang cukup untuk membantu pengguna menyimpan panas.

Kulit yang sudah diambil harus segera mendapatkan Tindakan berupa pendinginan atau pengawetan dengan pemberian garam.

Hal ini dilakukann agar kulit tetap terjaga karakteristik dan keasliannya meski sudah menjadi bahan baku.

 

 

2.      Tanning (Penyamakan)

 

Tahap penting selanjutnya adalah penyamakan. Dianggap penting karena dalam proses ini, pengerajin dapat menentukan kualitas dari bahan dasar yang dipilih.

 

Proses penyamakan ini terdiri dari tahap-tahap yang cukup Panjang diantaranya pencucian kulit, pengeringan, pencabutan bulu, hingga proses pengawetan.

 

Tujuan utama dari penyamakan kulit (tanning) adalah untuk memperbaiki karakteristik kulit dari kulit mentah yang dapat dnegan mudah rusak karena mikroorganisme menjadi kulit olahan yang lebih tahan lama.

 

3.      Coloring (Pewarnaan)

 

Kulit yang sudah melaui proses penyamakan dengan baik selanjutnya diberikan warna sesuai yang diminta.

Untuk produksi jaket warna yang paling sering digunakan yaitu warna-warna monokrom seperti hitam, coklat, dan abu-abu.

Pewarnaan menggunakan zat kimia dengan kualitas yang baik agar dapat menghasilkan kulit olahan yang tidak luntur saat dicuci. Setelah dicelup warna selanjutnya kulit dikeringkan dengan cara dijemur.

Kulit yang dijemur harus dipastikan benar-benar kering agar diperoleh hasil yang maksimal. Karena jika kulit masih basah dan masuk pada tahap selanjutnya maka dapat menghasilkan belang pada permukaan kulit dan dapat memnberikan efek cepat pudar pada hasil akhirnya.

 

 

 

 

 

 

 

4.      Design (Membuat Desain)

Seperti menjahit pakaian pasti dibuat desain terlebih dahulu. Begitu juga dalam membuat jaket kulit, menentukan dulu pola desain jaket yang akan diproduksi baru kemudian dijahit.

Pada proses ini, tugas para designer maupun penjahitlah yang menentukan hasil akhir jaket. Desain yang dibuat harus mengikuti trend masa kini agar jaket kulit yang dibuat dapat diterima di pasaran.

Pada zaman sekarang membuat desain jahitan dapat menggunakan software dari komputer. Perkembangan teknologi di era milenial sangat memudahkan segala jenis pekerjaan termasuk di dalamnya membuat jaket kulit.

Walaupun demikian, tak jarang juga penjahit atau designer yang lebih menyukai menggambar pola di atas kertas atau karton.

Membuat ide menggunakan pensil dan secara manual terkadang menghasilkan karya yang lebih luar biasa ketimbang menggunakan aplikasi atau software.

5.      Sewing (Menjahit Pola)

Selanjutnya desain yang sudah jadi kemudian dijahit sesuai dengan polanya. Untuk menyatukan pola-pola yang sudah Digambar designer atau penjahit dapat menggunakan 2 teknik jahit, baik menggunakan mesin atau jahit tangan.

Keduanya terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menjahit menggunakan tangan dibutuhkan keterampilan yang sudah mumpuni dan berpengalaman. Karena dibutuhkan ketelitian yang lebih untuk menghasilkan jahitan yang keren jika menggunakan tangan.

6.      Rouging (Pemolesan)

Rouging atau pemolesan jaket adalah tahap terakhir dalam pembuatan jaket kulit. Pemolesan bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan kotoran atau noda masih menempel selama proses produksi berlangsung.

Selain itu pemolesan juga bertujuan agar permukaan jaket lebih mengkilap dan shiny saat dipasarkan ke peminat jaket kulit. Sehingga konsumen yang melihatnya langsung tertarikuntuk membeli karena mengkilap dan rapih.

 

 

 

 Hotline service kami, Call / SMS / Line / WA :⁣

Admin 1 : 087738378889⁣
Admin 2 : 081327428808⁣
website : taskulitbagbonejogja.wordpress.com
⁣instagram : bagboneleatherid

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS BENANG YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENJAHIT TAS KULIT ASLI

Macam Macam Jenis Dompet Pria yang perlu diketahui beserta fungsi nya

Sejarah Satuan Kaki (feet) Pada Tas Kulit Nabati