SI CANTIK DARI PARIS, INI DIA SEJARAHNYA (DIOR)

 


 

Siapa yang tidak kenal dengan brand kenamaan ini, Ya Dior. Brand yang berasal dari Prancis ini memang sangat diminati oleh banyak pecinta tas kulit di dunia. Tak hanya menawarkan tas kulitnya saja, namun Dior juga menawarkan juga produk kecantikan dan aksesoris lainnya.

 

Rumah mode yang didirikan oleh seorang perancang busana berdarah Prancis bernama Christian Dior ini berdiri 1946, di Paris.  Christian Dior merupakan salah satu perancang busana paling berpengaruh di dunia, selama karirnya, dia bertanggung jawab untuk sebagian besar penyebaran desain fashion Perancis ke seluruh dunia.

 

Dia bekerja untuk perusahaan fashion cukup besar yang dimiliki oleh Lucien Lelong pada tahun 1940-1945 sebelum beralih ke bisnis serupa milik Marcel Boussac.

Boussac, disebut The King of Cotton, memiliki sebuah perusahaan pakaian bernama Phillipe di Gaston, Boussac membantu membiayai pendirianThe House ofD/ordi sebuah rumah besar dengan delapan karyawan.

 

Boussac awalnya mengajak Dior untuk merancang di Philippe et Gaston, tetapi Dior menolak, karena ia ingin memulai mereknya sendiri, bukan menghidupkan kembali merek lama. Sebuah rumah couture baru pun menjadi bagian dari "sebuah bisnis tekstil yang terintegrasi secara vertikal" yang telah dioperasikan oleh Boussac. Modalnya saat itu sebesar FFr 6 juta dan mempekerjakan 80 orang. Perusahaan inipun menjadi sesuatu yang baru bagi Boussac, karena "sebagian besar saham Dior dipegang oleh Boussac Saint-Freres S.A". Walaupun begitu, Dior mendapat banyak kesempatan untuk berperan aktif di dalam perusahaan ini, antara lain dapat memimpin perusahaan ini, mendapat jatah saham non-pengendali, serta mendapat sepertiga dari laba perusahaan sebelum dikenai pajak. Padahal Boussac terkenal sebagai seseorang yang suka mengatur. Kreatifitas Dior pun membuatnya mendapat gaji yang bagus

 

 

 

 

Pada Tanggal 12 Februari 1947, Christian Dior meluncurkan koleksi mode pertamanya untuk musim semi dan musim panas tahun 1947. Penampilan "90 model dari koleksi pertamanya dengan enam manekin" digelar di salon di kantor pusat Dior di 30 Avenue Montaigne. Awalnya, dua jajaran produk diberi nama "Corolle" dan "Huit"

 

Dior menciptakan koleksi New Look di mana ia membuat busana perempuan seperti jaket yang membentuk siluet pinggul pengguna, rok melebihi lutut, bahu dengan ganjalan, dan busana berkerah bundar. Ia tak segan-segan mendesain busana yang ‘bisa berdiri sendiri tanpa sanggahan’ lantaran dibuat dengan kain tebal, tulle, dan berbentuk lebar.

New Look menjadi sangat populer, dan siluet rok panjangnya mempengaruhi perancang mode lainnya hingga dekade 1950-an. Dior pun mendapat sejumlah klien terkenal dari Hollywood, Amerika Serikat, dan Eropa. Sebagai hasilnya, Paris yang telah jatuh dari posisinya sebagai ibukota mode pasca Perang Dunia II, berhasil meraih kembali posisi tersebut. New Look diterima di Eropa Barat sebagai obat dari penghematan yang telah dilakukan selama masa perang dan defeminisasi seragam, sehingga dipakai oleh sejumlah wanita penuh gaya, seperti Putri Margaret asal Britania Raya.

 

Tampilan gaya busana yang berbeda inilah yang menjadi alasan kuat kenapa desain Dior pantas mendapatkan label New Look. Tapi perjalanan panjang itu harus berakhir ketika liburan di Montecatini, Italy.

 

Busana karya Dior yang dipandang revolusioner itu mendapat pujian dari jurnalis mode di Paris. Dalam waktu singkat, rancangan Dior jadi tren di kalangan perempuan Paris. Aksi jiplak pun terjadi. Tapi hal itu tidak memberi pengaruh berarti bagi Dior.

 

Namanya kian melambung, bahkan sampai ke luar Paris. Dalam naskah yang terbit pada April 2012, Vogue melaporkan bahwa Dior pernah dipanggil keluarga kerajaan Inggris karena Putri Margaret menyukai rancangannya. Di benua Amerika, penggemar setia Dior adalah Evita Peron. “Evita Peron adalah satu-satunya ratu yang pernah kudandani,” kata Dior seperti dikutip CR Fashion Book.

 

Mantan ibu negara Argentina itu kerap menghadiri acara kenegaraan dengan gaun lebar bertabur manik-manik berkilauan. Dior mendandaninya layaknya ratu. Dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, Dior mampu berekspansi hingga ke AS dan jadi idola sosialita di negara tersebut.


Christan Dior hanya dapat memimpin Dior dalam waktu 10 tahun. Pada 24 Oktober 1957, tepat hari ini 62 tahun lalu, ia meninggal akibat serangan jantung. Bisnis rumah modenya terus berjalan.

 

Orang pertama yang menggantikan posisi Dior sebagai perancang busana adalah Yves Saint Laurent. Waktu itu ia jadi direktur kreatif termuda dalam sejarah fesyen adibusana Eropa. Sejak saat itu, entah disengaja maupun tidak, Dior seolah jadi label adibusana yang senantiasa memilih direktur kreatif dengan karakter tertentu yang mengundang perhatian. Contoh lainnya adalah John Galiano.

 

Pria tersebut menjabat sebagai direktur kreatif Dior pada 1997, masa ketika Dior merasa ranah adibusana perlu menyentuh konsumer yang lebih muda. Di tangan Galiano, Dior tak melulu muncul sebagai label busana yang menghadirkan gaun-gaun lebar berkesan elegan. Galiano membuat Dior jadi lebih berani lantaran menghadirkan busana-busana mini dan ketat. Dior jadi terkesan sebagai label yang juga provokatif. Meski demikian, publik tetap menyukainya dan perusahaan tersebut terus mendapat keuntungan.

Lalu pada 2016 ditunjuklah Maria Grazia Chiuri sebagai perempuan pertama yang jadi direktur kreatif Dior. Ia membawa prinsip baru dan mengubah feminitas jadi feminisme yang tersalur dalam gaya busana. Chiuri hadir kala gerakan Me Too tengah merebak di AS dan Eropa. Ia, yang kerap mengaku sebagai feminis, memanfaatkan momen tersebut dan membawanya ke ranah fesyen. Koleksi pertama Chiuri diisi dengan beberapa kaus bertuliskan “the future is female”, “we all should be feminist”, dan “sisterhood global”. Kaos tersebut digunakan para pesohor seperti Bella Hadid dan Rihanna. Aksi itu bikin Chiuri semakin dielu-elukan di ranah mode. Sejauh itu, desainer fesyen yang berperan sebagai aktivis bisa dihitung dengan jari, di antaranya Vivienne Westwood dan Katharine Hamnett.

 

Maria Grazia Chiuri menjadi designer wanita dengan kreativitas yang tinggi namun tetap mempertahankan keistimewaan Dior sendiri. Memiliki identitas sebagai pencipta fashion yang mengutamakan kesan feminis namun tetap tangguh, menjadikan Dior sukses dan banyak diminati banyak khalangan papan atas.


Hotline service kami, Call / SMS / Line / WA :⁣

Admin 1 : 087738378889⁣

Admin 2 : 081327428808⁣

website : taskulitbagbonejogja.wordpress.com

instagram : bagboneleatherid


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS BENANG YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENJAHIT TAS KULIT ASLI

Macam Macam Jenis Dompet Pria yang perlu diketahui beserta fungsi nya

Sejarah Satuan Kaki (feet) Pada Tas Kulit Nabati